Tim Movistar Yamaha mencoba memahami masalah yang dihadapi Valentino Rossi maupun Maverick Vinales di musim lalu.
Jelang tes pramusimMotoGP 2018 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Sepang, 28-31 Januari. Tim Movistar Yamaha terus mencoba untuk memahami masalah yang dihadapi Valentino Rossi dan Maverick Vinales musim lalu.
Dari pengamatan Silvano Galbusera selaku kepala mekanik Rossi, salah satu yang membuat tim Yamaha tertinggal dari Honda dan Ducati adalah masalah Perangkat elektronik yang dibuat oleh Magneti Marelli berfungsi untuk mengambil data, menganalisa, dan menampilkan kepada operator agar mudah membaca kondisi motor.
Sekitar 10 sensor terpasang pada kuda besiMotoGP yang menggunakan elektronik dari Magneti Marelli seperti speed sensor pada ban, traksi kontrol, grip sensor, trotlle sensor. Itu yang membuat tim Yamaha tertinggal dari pesaingnya yaitu Ducati Corse dan Repsol Honda.
Kedua tim kompatriot tersebut mempekerjakan seseorang yang memahami tentang perangkat elektronik tersebut.Ducati telah bekerja dengan Magneti Marelli selama bertahun-tahun dan HRC tahun lalu mempekerjakan satu insinyur elektronik yang pernah bekerja di Ducati dan kemudian di Magneti Marelli. Mereka tahu segalanya tentang sistemnya, jadi lebih mudah bagi mereka untuk menemukan settingan motor yang tepat.
Lalu kenapa tim Yamaha tidak mengikuti skenario yang dilakukan Ducati dan Honda dengan menyewa insinyur.
"Bagaimanapun, Yamaha harus mengerjakan perangkat elektronik agar menemukan sesuatu yang maksimal seperti yang dilakukan Honda dan Ducati. Sebenarnya ini sangat penting, karena kami membutuhkan akselerasi tanpa merusak ban, sekaligus menjaga kelincahan motor.
No comments: