Dovisiozo sesali soal sosok simoncelli
Meski dikenal sengit bertarung dengan Jorge Lorenzo di GP125 dan GP250, Dovizioso sejatinya punya rival yang sengit lagi, ia adalah mendiang Marco Simoncelli. Kedua rider Italia ini tak saling suka sejak anak-anak, kerap cekcok saat keduanya bertarung di kejuaraan yang sama.
Rivalitas mereka yang panas justru tak terlihat saat berdua turun di MotoGP. Mereka kembali bertemu saat SuperSic turun di kelas tertinggi pada 2010 sama-sama membela Honda, namun keduanya diketahui jarang saling bicara.
"Saya dan Marco sudah jadi rival sengit sejak usia 7 tahun. Rivalitas tak menyenangkan. Kami seperti anjing dan kucing. Ia agresif dan gegabah, sementara saya begitu tenang. Kami punya hidup berbeda, ia suka main-main dan menyenangkan, sementara saya selalu serius. Kami tak pernah cocok, tapi selalu ada rasa hormat karena kami tahu kami sama-sama rider kuat," tuturnya
Uniknya, Dovizioso merasa kehilangan ketika Simoncelli meninggal dunia usai kecelakaan tragis di MotoGP Malaysia 2011. Rider Ducati Corse ini mengaku sempat menangis karena berduka, dan memutuskan hadir dalam upacara persemayaman Simoncelli di Cattolica, Italia, juga bertemu dengan kedua orang tuanya.
"Hal aneh terjadi pada saya saat Marco meninggal. Saya selalu ingat kami tak pernah bisa jadi teman, kami bahkan tak bicara satu sama lain... tapi saya menangis. Saya yang tak pernah menangis, justru berlinang air mata. Dengan alasan ini, saya pergi ke rumah Marco, untuk bertemu ayah dan ibunya. Padahal saya punya hubungan yang jauh lebih buruk dengan ayahnya," tuturnya.
"Saya ingat hari itu, kami berhadapan satu sama lain dan bertukar pandang, dan kami tahu satu sama lain. Untuk pertama kalinya kami benar-benar punya hubungan nyata. Sejak itu, hubungan baik terjalin," lanjut DesmoDovi.
Runner up MotoGP 2017 ini pun menyesal terlambat menyadari Simoncelli memiliki arti mendalam baginya.
"Menakjubkan bagaimana kehidupan mendorong Anda ke arah yang selama ini tak Anda percayai. Kini usai semua terjadi, saya melihat Marco dengan cara berbeda dibanding dulu. Sayangnya, semua sudah terlambat," ungkap Dovizioso.
No comments: