Inilah perubahan wanita setelah menikah...
Sumber: facebook
Oleh rudi
Coba deh perhatiin perbedaan antara laki-laki dan perempuan sesudah menikah. Kalau seorang lelaki sebelum nikah itu identik dengan penampilannya yang cuek, kurus, kusut dan hmm. Bayangin aja sendiri ya mak gimana dulu suaminya waktu masih jomblo, hehe. Bisa senyum-senyum sendiri deh kalo inget masa-masa itu.
Tapi setelah menikah, inilah faktanya. Laki-laki tampak lebih terawat. Bersih, rapi dan wangi (kayak loundry yak), tambah ganteng karena jiwa kebapakannya yang mapan penuh kasih sayang. Kalian tau mengapa? Karena ada bidadari surga di dalam rumahnya, yang menyiapkan segala kebutuhannya. Dari urusan dapur hingga kasur mampu ia lakukan. Saat ingin makan, sudah ada yang menyajikan. Pakaian, kopi, teh, adegan ranjang sampai tukang pijit pun semua sudah tersedia.
Kebalikan 180 derajat dengan perempuan. Kalau sebelum menikah biasanya perempuan tampak lebih terawat, cantik, rapi, rambut panjang terurai, wangi memikat dan memiliki kulit yang halus. Tapi setelah menikah, ah. Berat ngomongnya.
Badanku dulu tak begini. Dlu cantik jelita banyak temannya, kini menjelma menjadi ibu peri berdaster yang cuma sibuk di rumah bersama anak-anaknya. Dulu sering luluran, kulit mulus, lalat aja mleseet saking licinnya, sekarang mandi pun sesempatnya aja.
Lebih sering bau bawang ketimbang wewangian. Rambut dikucir pakai karet pun jadi asal anak nggak kebangun saat pagi buta demi menyiapkan sarapan, hanya karena mengambil jepit rambut yang tertinggal di kamar.
Wajah pun minim sentuhan skincare. Udah nggak sempat ngurus diri sendiri. Me timenya hanya sekedar makan mie rebus tengah malam saat anak-anak udah pada tidur pules. Baginya yang utama adalah suami dan buah hatinya mendapat asupan gizi dan atmosfer keluarga yang sehat.
Nah, kebayang ya repotnya. Ternyata kehidupan dalam pernikahan itu nggak melulu seindah kehidupan princess di kerajaan disney.
Wahai lelaki, sungguh berdosa jika engkau menghianati ketulusannya. Perempuan itu,
Yang rela berpisah jauh dengan keluarganya, yang rela mengubur mimpinya dalam-dalam.
Yang rela menghabiskan waktunya
Yang rela menanggalkan kesenangannya
Yang rela menahan tangis ketika rindu dengan ayah ibunya. Demi apa? Ya, demi lelakinya, anak-anaknya dan keluarganya. Ia adalah istri yang mencintai suaminya bukan karena ada apanya tapi apa adanya.
Karena itulah, Tuhan meninggikan derajatnya tiga kali lebih mulia dibanding lelaki. Jangan memantik api perselingkuhan, apalagi membuka ruang bagi pelakor, sebab kamu akan menyesalinya. Berterimakasihlah pada ayah ibunya yang telah mendidiknya dan merelakannya menjadi teman hidupmu.
Nah, selamat mengingat kenangan masa muda ya guys, semoga makin rukun dan saling bertambah cinta bersama pasangan halalnya.
Oleh rudi
Coba deh perhatiin perbedaan antara laki-laki dan perempuan sesudah menikah. Kalau seorang lelaki sebelum nikah itu identik dengan penampilannya yang cuek, kurus, kusut dan hmm. Bayangin aja sendiri ya mak gimana dulu suaminya waktu masih jomblo, hehe. Bisa senyum-senyum sendiri deh kalo inget masa-masa itu.
Tapi setelah menikah, inilah faktanya. Laki-laki tampak lebih terawat. Bersih, rapi dan wangi (kayak loundry yak), tambah ganteng karena jiwa kebapakannya yang mapan penuh kasih sayang. Kalian tau mengapa? Karena ada bidadari surga di dalam rumahnya, yang menyiapkan segala kebutuhannya. Dari urusan dapur hingga kasur mampu ia lakukan. Saat ingin makan, sudah ada yang menyajikan. Pakaian, kopi, teh, adegan ranjang sampai tukang pijit pun semua sudah tersedia.
Kebalikan 180 derajat dengan perempuan. Kalau sebelum menikah biasanya perempuan tampak lebih terawat, cantik, rapi, rambut panjang terurai, wangi memikat dan memiliki kulit yang halus. Tapi setelah menikah, ah. Berat ngomongnya.
Badanku dulu tak begini. Dlu cantik jelita banyak temannya, kini menjelma menjadi ibu peri berdaster yang cuma sibuk di rumah bersama anak-anaknya. Dulu sering luluran, kulit mulus, lalat aja mleseet saking licinnya, sekarang mandi pun sesempatnya aja.
Lebih sering bau bawang ketimbang wewangian. Rambut dikucir pakai karet pun jadi asal anak nggak kebangun saat pagi buta demi menyiapkan sarapan, hanya karena mengambil jepit rambut yang tertinggal di kamar.
Wajah pun minim sentuhan skincare. Udah nggak sempat ngurus diri sendiri. Me timenya hanya sekedar makan mie rebus tengah malam saat anak-anak udah pada tidur pules. Baginya yang utama adalah suami dan buah hatinya mendapat asupan gizi dan atmosfer keluarga yang sehat.
Nah, kebayang ya repotnya. Ternyata kehidupan dalam pernikahan itu nggak melulu seindah kehidupan princess di kerajaan disney.
Wahai lelaki, sungguh berdosa jika engkau menghianati ketulusannya. Perempuan itu,
Yang rela berpisah jauh dengan keluarganya, yang rela mengubur mimpinya dalam-dalam.
Yang rela menghabiskan waktunya
Yang rela menanggalkan kesenangannya
Yang rela menahan tangis ketika rindu dengan ayah ibunya. Demi apa? Ya, demi lelakinya, anak-anaknya dan keluarganya. Ia adalah istri yang mencintai suaminya bukan karena ada apanya tapi apa adanya.
Karena itulah, Tuhan meninggikan derajatnya tiga kali lebih mulia dibanding lelaki. Jangan memantik api perselingkuhan, apalagi membuka ruang bagi pelakor, sebab kamu akan menyesalinya. Berterimakasihlah pada ayah ibunya yang telah mendidiknya dan merelakannya menjadi teman hidupmu.
Nah, selamat mengingat kenangan masa muda ya guys, semoga makin rukun dan saling bertambah cinta bersama pasangan halalnya.
No comments: